Hellow Science Teacher...!
Dalam rangka persiapan implementasi kur 2013, maka guru di Seluruh Indonesia mendapatkan pembekalan mengenai kurikulum 2013, antara lain analisis kurikulum, analisis buku siswa dan guru, analisis keterkaitan KI, KD dan indikator, penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran, perancangan model pembelajaran, perancangan penilaian, pelaporan nilai, analisis video pembelajaran, telaah RPP dan peer teaching.
Diklat ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Untuk Kota Baubau pelaksanaan diklat bagi guru SMP dilaksanakan tanggal 2 - 6 Juli 2014, sedangkan Kabupaten Muna diklat dilaksanakan pada tanggal 11 - 15 Juli 2014.
salam's blog
Minggu, 13 Juli 2014
Diklat Implementasi Kur 13
Kamis, 15 Mei 2014
ToT Kurikulum 2013
Semangat pagi calon IN...! semoga lulus semua jadi IN Kur 2013.
Kamis, 13 Maret 2014
Go to Lomba Inovasi Media Pembelajaran
Hello Jogja!
Budaya meneliti dan menulis belum tumbuh dan berkembang seperti yang diharapkan di kalangan pendidik dan tenaga kependidikan di Indonesia. Lemahnya budaya tersebut dapat dilihat dari kecilnya persentase pendidik yang mampu naik pangkat dari dolongan IV/a ke golongan yang lebih tinggi.
Jika merujuk pada permen PAN & RB no.16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, maka untuk kenaikan pangkat dari golongan III/b ke golongan yang lebih tinggi sudah diharuskan menyusun karya tulis ilmiah.
Keadaan ini melatarbelakangi Direktorat P2TK melaksanakan bimtek karya tulis ilmiah bagi guru SMP se Indonesia. Bimtek dilaksanakan di Jogja dari tanggal 10 - 15 Maret 2014. Narasumber berasal dari unsur Direktorat dan Perguruan Tinggi seperti UNY, Unesa dan P4TK.
Semoga bermanfaat bagi seluruh peserta khususnya dan guru SMP di Indonesia umumnya.
Jumat, 10 Januari 2014
Siap UN 2014 + Implementasi Kur 2013
Dalam rangka menghadapi ujian nasional 2014 dan implementasi kurikulum 2013, pihak Dinas pendidikan dan kebudayaan kota Baubau melalui DIPA tahun 2013 memberikan bantuan dana kpd seluruh kelompok mapel dikota Baubau, di antaranya Kelompok mapel IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Mulok.
Kegiatan ini berfokus pada persiapan implementasi kurikulum 2013 dan persiapan menghadapi UN 2014. Kegiatan diikuti oleh guru-guru yg mewakili 20 SMP di kota Baubau. Sedangkan pemateri dalam kegiatan ini berasal dari unsur dinas, pengawas dan guru inti.
Setelah mengikuti kegiatan ini peserta diharapkan sudah siap melaksanakan kurikulum 2013 di sekolah masing-masing dan menghadapi UN 2014 serta dapat sharing dengan teman-teman sejawat yang ada di sekolah.
Minggu, 06 Oktober 2013
Diklat Calon Assessor PKG 2013
Dalam rangka menyambut pelaksanaan Permenegpan No. 16 Tahun 2009 pengganti Permenegpan No. 84 Tahun 1993, tentang Jabatan Fungsional Guru, dan Angka Kreditnya dan Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Juknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, maka SMP Negeri 1 Baubau menyelenggarakan Diklat Calon Assessor PKG sekolah. Tujuan Diklat adalah Memperluas pemahaman guru tentang prinsip, proses, dan prosedur pelaksanaan penilaian kinerja guru, sebagai suatu sistem penilaian kinerja yang berbasis bukti.
Peserta Diklat berjumlah 20 orang guru SMP Negeri 1 Baubau yang berasal dari setiap mata pelajaran. Sedangkan Pemateri atau narasumber kegiatan ini terdiri dari unsur Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Baubau, Pengawas Pendidikan, Kepala Sekolah, dan guru senior yang telah mengikuti Diklat (ToT) penilaian kinerja guru.
Panitia pada kegiatan ini berjumlah 10 orang yang terdiri dari unsur guru dan staf tata usaha SMP Negeri 1 Baubau.
Kegiatan ini sepenuhnya menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMP Negeri 1 Baubau tahun anggaran 2013.
Pelaksanaan kegiatan ini dijadwalkan berlangsung 4 hari dengan bobot 30 jam setiap hari Minggu tanggal 6, 12, 20 dan 27 Oktober 2013.
Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan peserta sudah siap melaksanakan tugas sebagai Assessor Penilaian Kinerja Guru pada SMP Negeri 1 Baubau (setelah dibuatkan SK Tim Penilai).
Rabu, 29 Februari 2012
Bimbingan Karya Tulis Ilmiah
Guru merupakan sebuah profesi yang masih menjadi pertanyaan berbagai pihak, apakah betul profesi atau bukan? pertanyaan ini muncul karena sebuah profesi memerlukan pengetahuan spesifik dan tidak semua orang dapat menjadi anggota profesi tersebut. Seperti profesi dokter kan tidak semua dapat menjadi dokter karena memerlukan pengetahuan yang spesifik. Bagaimana dengan guru saat ini, apakah semua orang dapat menjadi guru dan memerlukan pengetahuan spesifik. Empat kompetensi yang disyaratkan bagi guru, yaitu 1) kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional. Sehubungan dengan hal ini, LPMP Sultra mengadakan bimbingan karya tulis ilmiah bagi pendidik dan tenaga kependidikan se - Provinsi Sulawesi Tenggara dari tanggal 28 Pebruari sampai 3 Maret 2012. Tujuan bimbingan adalah menumbuhkan kesadaran guru tentang pentingnya pengembangan keprofesian, meningkatkan pemahaman guru tentang penilaian kinerja guru dan pemahaman tentang penelitian kuantitatif dan kualitatif (PTK). Pola bimbingan yang dilakukan berjenjang yakni dimulai dari kegiatan bimbingan pembuatan proposal, karya tulis ilmiah selama 5 hari lalu kembali ke sekolah masinh-masing meneliti selama kurang lebih 2 bulan dan selanjutnya kembali ke LPMP selama 5 hari untuk presentasi hasil penelitian masing-masing (bagi yang lolos seleksi). Untuk memotivasi peserta, pihak penyelenggara menyediakan insentif bagi 3 terbaik untuk masing-masing jenjang (SD, SMP dan SMA). Peserta berasal dari 12 Kabupaten/Kota di Sultra dari semua jenjang pendidikan (SD, SMP dan SMA/SMK). Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain : terciptanya budaya menulis dikalangan guru, terciptanya guru yang profesional dan terciptanya karya tulis yang berkualitas. Tampil sebagai narasumber dalam kegiatan ini antara lain : 1) Prof. Dr. Anwar Hafid, M.Pd, 2) Dr. Alauddin Madjid, 3) Dr. Busnawir, M.si, 4). Drs, Suyono, M.Pd, dan 5) Awaluddin Keala, S.Pd.,M.Pd
Senin, 12 September 2011
Pendidikan yang berkarakter
Pendidikan karakter merupakan hal yang baru sekarang ini meskipun bukan sesuatu yang baru. Penanaman nilai-nilai sebagai sebuah karakteristik seseorang sudah berlangsung sejak dahulu kala. Akan tetapi, seiring dengan perubahan jaman, agaknya menuntut adanya penanaman kembali nilai-nilai tersebut ke dalam sebuah wadah kegiatan pendidikan di setiap pengajaran. Penanaman nilai-nilai tersebut dimasukkan ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dengan maksud agar dapat tercapai sebuah karakter yang selama ini semakin memudar. Setiap mata palajaran mempunyai nilai-nilai tersendiri yang akan ditanamkan dalam diri anak didik. Hal ini disebabkan untuk adanya keutamaan fokus dari tiap mapel yang tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Distribusi penanaman nilai-nilai utama dalam tiap mata pelajaran dapat dilihat sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama: Nilai utama yang ditanamkan antara lain: religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, dan adil.
2. Pendidikan Kewargaan Negara: Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur, mengahrgai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain.
3. Bahasa Indonesia: Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis.
4. Ilmu Pengetahuan Sosial: Nasionalis, menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur, kerja keras.
5. Ilmu Pengetahuan Alam: Ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu
6. Bahasa Inggris: Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerja sama, patuh pada aturan sosial
7. Seni Budaya: Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin, jujur, disiplin, demokratis
8. Penjasorkes: Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya diri, mandiri, mengahrgai karya dan prestasi orang lain
9. TIK/Ketrampilan: Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain.
10. Muatan Lokal: Menghargai kebersamaan, menghargai karya orang lain, nasional, peduli.
Bagaimana kesemuanya diaplikasikan? Setiap nilai utama tersebut dapat dimasukkan ke dalam pembelajaran mulai dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, sampai dengan konfirmasi.
Bagian pertama adalah Eksplorasi, antara lain dengan cara:
1. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, berfikir logis, kreatif, kerjasama)
2. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, kerja keras)
3. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, peduli lingkungan)
4. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: rasa percaya diri, mandiri)
5. Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kerja keras).
Kedua adalah Elaborasi, nilai-nilai yang dapat ditanamkan antara lain:
1. Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu, kreatif, logis)
2. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis, saling menghargai, santun)
3. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis)
4. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, tanggung jawab)
5. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, disiplin, kerja keras, menghargai)
6. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, bertanggung jawab, percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
7. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
8. Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
9. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
Dan bagian ketiga adalah konfirmasi, nilai-nilainya antara lain:
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis)
2. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, logis, kritis)
3. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperuntuk pengalaman belajar yang telah dilakukan (contoh nilai yang ditanamkan: memahami kelebihan dan kekurangan)
4. Memfasilitasi peserta didik untuk lebih jauh/dalam/luas memperuntuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru: • Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, santun); • membantu menyelesaikan masalah (contoh nilai yang ditanamkan: peduli); • Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi (contoh nilai yang ditanamkan: kritis) • Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu); dan • Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, percaya diri). Penanaman nilai inilah yang nantinya diharapkan akan menjadikan peserta didik menjadi lebih berkarakter.
Sumber : Bahan sosialisasi Kurikulum Berkarakter