Sabtu, 27 November 2010

Mengenal Personal Balanced Scorecard

Sumber: www.AnneAhira.com

Tahukah Anda bahwa ternyata ada hubungan yang kuat antara kebahagiaan karyawan dengan kesungguhan mereka bekerja di kantor? Survei mengenai kebahagiaan di tempat kerja yang dilakukan oleh Gallup Management Journal (GMJ) membuktikan hal ini.


Survei tersebut juga menemukan fakta bahwa perasaan senang merupakan faktor penting di tempat kerja. Karyawan yang bahagia akan lebih siap untuk menangani hubungan di tempat kerja, mengendalikan stress dan membaca kesempatan.


Personal Balanced Scorecard (PBSC) adalah bagian dari sebuah konsep yang dinamakan Total Performance Scorecard (TPS) yang dikemukakan oleh Hubert K. Rampersad pada tahun 2003.


PBSC merupakan alat yang efektif bagi manajer untuk melakukan pembinaan karyawan, guna mencapai integritas dan keselarasan antara kehidupan pekerjaan dan kehidupan di luar pekerjaan.


Merumuskan Ambisi Pribadi


Personal Balanced Scorecard sebenarnya merupakan catatan pribadi yang dibuat berdasarkan perenungan diri. Perumusan Personal Balanced Scorecard dimulai dengan perumusan ambisi pribadi yang terdiri dari misi, visi dan peran kunci pribadi.


Ambisi pribadi adalah citra diri pemandu seseorang untuk menghasilkan tindakan yang memiliki tujuan dan keyakinan. Misi pribadi ditujukan untuk ada, sedangkan visi pribadi ditujukan untuk menjadi.


Kebanyakan orang merasa kesulitan dalam merumuskan ambisi pribadinya. Oleh karena itu sebenarnya ada beberapa pertanyaan yang bisa dijawab untuk mempermudah perumusan visi dan misi pribadi tersebut.


Berikut ini adalah contoh pertanyaan untuk visi pribadi:



  1. Siapakah saya?

  2. Apa falsafah hidup saya?

  3. Untuk apa saya hidup?

  4. Apa aspirasi terdalam saya?

  5. Apa yang membuat saya paling bahagia?


Sedangkan pertanyaan untuk merumuskan misi pribadi adalah sebagai berikut:



  1. Kemana saya menuju?

  2. Apa yang ingin saya wujudkan?

  3. Apa tujuan jangka panjang saya?

  4. Apa yang ideal buat saya?

  5. Apa yang saya pertahankan?


Contoh pernyataan ambisi pribadi adalah sebagai berikut:
Visi: Saya Ingin Menjadi Penulis.
Misi: Saya akan mewujudkan cita-cita saya menjadi penulis dengan cara sebagai berikut:



  1. Lebih banyak berlatih menulis dengan mengikuti lomba kepenulisan.

  2. Mengikuti berbagai workshop dan pelatihan menulis.

  3. Mempertahankan stabilitas keuangan agar tetap dapat membeli buku sebagai sumber ide.

  4. Menikmati pekerjaan menulis dan berinisiatif untuk terus belajar.


Peran Kunci Pribadi


Peran kunci pribadi adalah cara yang Anda pilih untuk memenuhi berbagai peran penting dalam kehidupan Anda, sehingga dapat mewujudkn misi dan visi pribadi Anda.


Contohnya adalah sebagai pasangan, sebagai ibu/ayah, sebagai sahabat, sebagai anak, sebagai anggota organisasi, dan lainnya.

Tindakan Perbaikan dalam Empat Perspektif Personal Balanced Scorecard


Terdapat empat perspektif dalam Personal Balanced Scorecard, yaitu:



  1. Perspektif internal, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan diri sendiri seperti level stress, level kegembiraan, berat badan, tingkat kebugaran tubuh, dll

  2. Perspektif eksternal, yaitu yang berkaitan dengan hubungan sosial dengan orang lain seperti atasan, bawahan, anak, pasangan, sahabat, teman sejawat, dll.

  3. Perspektif pengetahuan dan pembelajaran, yaitu berkaitan dengan kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan seseorang.

  4. Perspektif keuangan, berhubungan dengan kondisi finansial seperti jumlah simpanan, jumlah pendapatan bersih, jumlah investasi, dll.


Personal Balanced Scorecard mengajak seseorang untuk menerjemahkan ambisi pribadinya dalam keempat perspektif tersebut dengan menentukan faktor kunci keberhasilan, sasaran pribadi, ukuran kinerja pribadi, target pribadi dan tindakan perbaikan pribadi.

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 24 November 2010

Pendampingan ISO

Salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan mutu suatu organisasi adalah dengan menerapkan ISO dalam sistem manajemen organisasi. Melalui ISO, semua proses terdokumentasi dengan rapi dan sistematis. Tujuan penerapan ISO sesungguhnya adalah meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan sistem secara efektif, termasuk proses perbaikan berlanjut dari sistemnya dan kepastian kesesuaiannya dengan persyaratan pelanggan serta peraturan yang berlaku.
ISO dengan prilaku utamanya WRITE WHAT YOU DO AND DO WHAT YOU WRITE memiliki manfaat antara lain :
1. Sarana Marketing (Market Image)
2. Beban Inspeksi Menjadi Lebih Ringan
3. Suasana Kerja Menjadi Lebih Menyenangkan
4. Sarana Benchmarking
Dengan manfaat seperti itu, SMPN 1 Baubau memiliki tekad yang kuat untuk mendapatkan sertifikasi ISO dengan mengundang pihak LPMP Sultra untuk menjadi pendamping dalam rangka persiapan IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001-2008 di lingkungan sekolah.
Saat ini SMPN 1 Baubau telah berada tahap kedua penerapan SMM 9001-2008, yakni tahap penyusunan dan pengesahan dokumen.

Sukses buat TIM ISO SMPN 1 Baubau, yes

[+/-] Selengkapnya...

Kreatifitas Sebagai Ketrampilan

Cara terbaik untuk menjadi pemikir kreatif adalah bersikap seperti seorang pemikir kreatif. Mari kita lihat bagaimana sikap orang kreatif. Pemikir kreatif adalah:

* Mempertanyakan segalanya
* Menghasilkan gagasan
* Mencari apa yang mungkin bekerja lebih baik
* Mematahkan paradigma
* Mengambil tindakan

Pemikir kreatif mempertanyakan segalanya

Bagi orang yang kreatif, rasa ingin tahu adalah pandangan hidup. Mereka selalu ingin tahu, berjiwa petualang. Mereka harus mengetahui apa yang menyebabkan segala sesuatu. Ketika masih kecil, mereka mengintip bagian belakang pesawat televisi untuk memeriksa apakah ada orang-orang kecil yang keluar masuk dari belakang. Juga saat kita sedang memasang lemari atau sedang memasak, mereka pasti akan mencoba membantu. Pemikir kreatif hebat dalam mengikuti inovasi teknis dan cara baru berpikir tentang berbagai hal, hanya dengan mengikuti sifat ingin tahu mereka. Kita bisa mengembangkan kemampuan ini dengan berlatih. Mulai dengan membiasakan bertanya mengapa dan bagaimana. Tantanglah semua hal dan semua orang.

Pemikir kreatif menghasilkan gagasan

Cara terbaik untuk mendapatkan gagasan yang hebat adalah dengan menghasilkan banyak gagasan. Semakin banyak gagasan yang kita punyai, semakin hebat pilihan kita. Seorang penemu, Dr. Yoshio Nakamata, pemegang 2300 hak paten, mendorong para pemikir kreatif, “Isilah otak Anda, terus memompa informasi ke dalamnya. Beri otak Anda bahan mentah yang banyak. Lalu, berilah ia kesempatan untuk memasaknya.” Jangan menilai gagasan sewaktu kita mengumpulkannya; masih banyak waktu untuk melakukannya nanti.

Pemikir kreatif mencari apa yang bekerja lebih baik

Pemikir kreatif tidak menerima segala sesuatu apa adanya. Mereka selalu mencari cara untuk memperbaiki keadaan. Konsultan manajemen Fred Pryor mengatakan bahwa orang kreatif melihat apa yang dilihat orang lain, tetapi mereka memikirkan apa yang tidak dipikirkan orang lain. Para pemikir kreatif tidak melihat masalah, mereka melihat tantangan.

Pemikir kreatif mematahkan paradigma

Paradigma memang penting – kita semua membutuhkan serangkaian aturan dan cara untuk membingkai gagasan agar berfungsi di dunia kita. Namun, kita bisa menjadi terlalu bergantung pada kenyamanan paradigma. Para pemikir kreatif tidak takut mencampakkan paradigma lama untuk memberi ruang bagi yang baru. Mereka menjebol batasan yang dipercayai.

Pemikir kreatif mengambil tindakan

Para pemikir kreatif membawa gagasan sampai berhasil. Mereka menggunakan kreatifitas mereka tidak hanya untuk mempertanyakan, mengumpulkan gagasan, dan menciptakan cara-cara baru melakukan berbagai hal, tetapi juga untuk menciptakan sarana mewujudkan gagasan itu. Mereka adalah pekerja. Mereka mengetahui apa yang dibutuhkan pada setiap langkah karena mereka peduli akan sekeliling mereka, akan kecenderungan dan kemungkinan. Mereka adalah pencoba-pasar. Mereka mencari tindakan yang dibutuhkan dalam membawa sebuah rencana pada kenyataan. Tidak semua pekerja itu kreatif, tetapi semua orang kreatif yang sukses adalah pekerja. Tindakan adalah faktor pembeda antara mereka yang hanya bermimpi dan mereka yang berhasil.

Sumber: Buku Quantum Success
http://www.pelangi-tc.com/?p=378

[+/-] Selengkapnya...